Sabtu, 12 November 2011

Imam Abu Hanifah Mensucikan Allah dari Arah

Imam Abu Hanifah Mensucikan Allah dari Arah
12 .
Al Imam Abu Hanifah –semoga Allah meridlainya- dalam kitabnya
al Washiyyah berkata yang maknanya: "Bahwa penduduk surga melihat
Allah ta'ala adalah perkara yang haqq (pasti terjadi) tanpa (Allah) disifati
dengan sifat-sifat benda, tanpa menyerupai makhluk-Nya dan tanpa (Allah)
berada di suatu arah"
Ini adalah penegasan al Imam Abu Hanifah –semoga Allah
meridlainya- bahwa beliau menafikan arah dari Allah ta'ala dan ini
menjelaskan kepada kita bahwa ulama salaf mensucikan Allah dari
tempat dan arah.
Imam Malik Mensucikan Allah dari sifat Duduk,
Bersemayam atau semacamnya
13 .
Al Imam Malik –semoga Allah meridlainya– berkata: "Ar-Rahman
'ala al 'Arsy istawa sebagaimana Allah mensifati Dzat (hakekat)-Nya dan
tidak boleh dikatakan bagaimana, dan kayfa (sifat-sifat makhluk) adalah
mustahil bagi-Nya" (Diriwayatkan oleh al Bayhaqi dalam al Asma' Wa
ash-Shifat).
Maksud perkataan al Imam Malik tersebut, bahwa Allah maha
suci dari semua sifat benda seperti duduk, bersemayam, berada di
suatu tempat dan arah dan sebagainya.
Sedangkan riwayat yang mengatakan wa al Kayf Majhul adalah
tidak benar dan Al Imam Malik tidak pernah mengatakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar